Halaman

Sabtu, 12 Oktober 2013

Menanam Cabai dalam pot di pekarangan

Menanam cabai pada pot di lokasi sempit atau perkarangan relatif mudah dilaksanakan, apalagi berbasis pertanian organik. Dimasa mendatang, karena kesadaran konsumen untuk mengkonsumsi sumber makanan yang sehat dan bergizi semakin meningkat dan hasil produksi pertanian organik lebih bermutu dibanding budidaya pertanian yang menggunakan bahan kimia, maka prospek pertanian organik lebih baik dan menguntungkan.
Berikut informasi yang saya dapat mengenai cara menanam cabai dalam pot:

 Pembibitan:

  1. Benih yang telah berkecambah atau biji cabai umur 10-14 hari  sudah dapat dipindahkan ke tempat pembibitan.
  2. Siapkan tempat pembibitan berupa pot plastik ukuran 8 x 8 cm. masukkan ke dalamnya campuran tanah, bambu dan Tricho Kompos.
  3. Pindahkan bibit cabai ke wadah pembibitan dengan hati-hati. Pada saat bibit ditanam di pot, tanah disekitar akar tanaman ditekan-tekan agar sedikti padat dan bibit berdiri tegak. Letakkan bibit di tempat teduh dan disirami secukupnya untuk menjaga kelembabannya. Pembibitan ini untuk meningkatkan daya adaptasi dan daya tumbuh bibit pada saat pemindahan di tempat terbuka.
  4. Bibit bisa ditanam di polybag setelah berumur 21 hari.

Penanaman :
  1. Bibit yang telah berumur 21 hari sudah siap ditanam dalam pot.
  2. Pilih bibit cabai yang baik yaitu yang pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak cacat atau terkena hama penyakit.
  3. Siapkan polybag yang akan ditanami, padatkan permukaan media tanah, siram dengan air ditambah PGPR lalu letakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
  4. Wadah media bibit dari plastik harus dibuka dulu sebelum ditanam. Hati-hati supaya tanah yang menggumpal akar tidak lepas.
  5. Waktu penanaman pada pagi atau sore hari untuk mengurangi penguapan.
  6. Bibit ditanam sebatas pangkal batang dengan posisi tegak lurus, tanah di sekitar batang dipadatkan agar perakaran lebih kuat kemudian dilakukan penyiraman.

Pemeliharaan :
  1. Pemangkasan; dilakukan terhadap tunas samping yang muncul sebelum pembungaan agar tanaman tumbuh besar terlebih dahulu. Lakukan pemangkasan daun-daun tua, bunga pertama dan seluruh tunas yang keluar dari ketiak daun dibawah percabangan pertama.
  2. Penyiraman; Apabila tidak ada hujan, penyiraman dilakukan setiap hari sampai umur 2 minggu, setelah itu penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali seminggu atau sesuai dengan kondisi kelembaban tanah. Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09:00 pagi, karena pada siang hari tanaman banyak membutuhkan air untuk proses fotosintesis.
  3. Pemupukan; Setelah usia 1-2 minggu semprot dengan pupuk NPK Cair (Yang organik ya; banyak dijual koq di tempat kebutuhan Pertanian dan perkebunan).
  4. Pengendalian hama; hama yang dominan menyerang adalah kutu daun, thrips dan lalat buah sedangkan penyakit yang timbul diantaranya layu bakteri dan virus mozaik yang menyebabkan stagnasi dan kematian tanaman. Adapun pengendalian yang bisa dilakukan seperti berikut:

  • Untuk mengendalikan hama lalat buah dapat digunakan “eugenol”/petrogen untuk menarik lalat buah yang ditempatkan disetiap sudut lokasi pertanaman cabai dalam pot.
  • Untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti Thrips, Aphid, Penyakit busuk buah kering (Antraknosa) yang disebabkan cendawan, bisa menggunakan Pernab Mozaik.

Masa panen dan pemetikan :
  1. Pada umur 60 hari setelah tanam, cabai dalam pot sudah masuk fase generatif yaitu mulai berbunga dan pematangan buah sampai umur 70 hari setelah tanam. Panen pertama dilakukan pada umur 75-80 hari kemudian panen berikutnya setiap 3-4 hari sekali atau sesuai dengan kondisi buah.
  2. Pemetikan dilakukan dengan hati-hati agar percabangan atau tangkai tanaman tidak patah.
  3. Setelah pengunduhan lakukan penyemprotan dengan pernab mozaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar