Halaman

Sabtu, 12 Oktober 2013

Menanam seledri dalam pot di pekarangan

Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan.

Seledri telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu sebagai unsur pengobatan dan penyedap masakan. salman Tua telah menuliskannya sejak awal penanggalan modern. Linnaeus mendeskripsikannya pertama kali dalam edisi pertama Species Plantarum. Ia memasukkan seledri dalam suku Umbelliferae, yang sekarang dinamakan Apiaceae (suku adas-adasan).

Seledri adalah terna kecil, kurang dari 1m tingginya. Daun tersusun gemuk dengan tangkai pendek. Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai sayuran terpisah dari emaknya. Batangnya biasanya sangat bantet. Pada kelompok budidaya tertentu membesar membentuk umbi, yang juga dapat dimakan. Bunganya tersusun majemuk berkarang. Buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap.

Manfaat
Daun-daunnya digunakan sebagai penambah aroma/rasa pada masakan, juga sebagai sayuran atau sebagai salad. Selain itu, tanaman ini banyak mengandung vitamin A, C, dan zat besi., dan berkhasiat sebagai obat rematik.

Syarat Tumbuh
Seledri merupakan tanaman dataran tinggi yang dapat tumbuh baik pada kisaran suhu 7-16? C. Tanah yang baik untuk areal penanamannya adalah yang subur dan gembur dengan pH 5,5-6,8.

Penanaman
Perbanyakan seledri bisa dengan biji atau anakan. Seledri termasuk tanaman yang mudah perawatannya.
Penyemaian biji bisa dilakukan pada kotak/bedengan dengan media tanam tanah atau moss. Taburkan biji seledri secara merata, lebih mudah bila biji dicampur dengan pasir halus agar penyebaran merata. Jaga selalu kelembaban media agar biji cepat berkecambah. Setelah seledri tumbuh dan mengeluarkan 2-3 daun, sudah bisa dipisah dan ditanam pada polybag kecil atau gelas plastik bekas air mineral, setelah tanaman cukup besar pindahkan lagi ke pot yang lebih besar atau di tanam pada talang plastik.

Pemeliharaan tanaman seledri pada skala rumah tangga tidaklah sulit, yang penting selalu jaga kelembaban media tanam, terutama di musim panas, hama dan penyakit jarang ditemukan. Pemupukan cukup dengan menyemprotkan pupuk daun seperti Gandasil D seminggu sekali.

Panen dapat dilakukan seminggu sekali dengan memetik daun yang sudah cukup besar. Untuk mempercepat daunnya tumbuh besar, buang setiap keluar anakan pada tanaman seledri, sehingga pertumbuhan daunnya maksimal. Membiarkan tumbuh anakan akan mengurangi pertumbuhan besar daun, tetapi hal ini bisa dilakukan apabila kita ingin memperbanyak tanaman seledri tersebut lewat anakan, pisahkan anakan yang sudah cukup banyak perakarannya. 

Untuk skala rumah tangga seledri juga bisa berfungsi sebagai tanaman hias dengan menanamnya dalam potgantung, atau pada kotak memanjang seperti talang plastik Media tanaman yang cocok adalah campuran tanah subur, pupuk kandang dan serbuk gergaji/sekam dengan perbandingan 1:1:1. Untuk pot gantung lebih bagus menggunakan moss atau akar eceng gondok karena bobotnya yang ringan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar