Halaman

Jumat, 18 Oktober 2013

Menanamjambu biji dalam pot

Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Namun, untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman ini akan lebih baik jika
ditanam di tanah dengan pH antara 6-6,5.

a) Memilih bibit

Bibit jambu biji. Pilih yang kondisinya prima. Bibit jambu biji yang baik berasal dari hasil okulasi (penempelan) yang telah berumur minimal 4 bulan. Sebiaknya, panjang satu cabang tunas telah mencapai 30 cm dan memiliki 6 pasang daun. Yang paling penting, bibit terbebas dari hama dan penyakit utama.

b) Cara mudah menanam tabulampot

Maraknya tabulampot membuat jambu biji juga kerap ditanam di pekarangan dalam wadah pot. Untuk menghasilkan tabulampot jambu biji sarat buah, tahap penanaman sebaiknya dilakukan dengan benar, sebagai berikut.
  1. Pilih pot yang berukuran besar (diameter sekitar 1 m) yang terbuat dari plastik, semen atau drum bekas karena tinggi maksimal tanaman jambu biji bisa mencapai 10 m.
  2. Masukkan media tanam yang porous dan gembur ke dalam pot, bisa berupa campuran tanah merah dan pupuk kandang ayam (50%:50%).
  3. Pindahkan bibit dengan mencungkil atau membuka plastik yang melekat pada media penanaman secara hati-hati agar akar tidak rusak ke dalam pot yang sudah berisi media tanam. Agar akar tumbuh lebih banyak, potong akar tunggangnya sedikit. Untuk menjaga terjadinya penguapan yang berlebihan, potong lebar daun separuh.
  4. Padatkan media tanam di sekitar bibit, lalu siram tanaman hingga air mulai merembes dari dasar pot.
c) Pelihara agar sarat buah


Untuk mendapatkan tabulampot jambu biji sarat buah, tanaman perlu dipelihara dengan baik. Penyiraman perlu dilakukan secara rutin, terutama saat musim kemarau. Pemangkasan yang tepat juga akan memicu tanaman untuk rajin berbuah. Pemangkasan dilakukan pada cabang yang berada dekat dengan batang utama yang akan berbuah. Hal ini penting untuk mengoptimalkan pembuahan. Selain itu, kunci penting lain untuk memacu produksi buah kian banyak adalah dengan pemupukan. Cara pemupukan pada jambu biji sebagai berikut.
  1. Pada umur 0-1 tahun. Tanaman dipupuk dengan campuran 15 kg pupuk kandang per 6 bulan, 2 cc/Liter per bulan PPC, dan 100-150 g NPK per 4 bulan, dengan cara ditaburkan di sekeliling pohon atau dengan jalan menggali di sekeliling pohon sedalam 30 cm dan lebar 40-50 cm.
  2. Pada umur 1-2 tahun, setelah tanaman berbuah. Pemupukan dilakukan dengan 200-300 g NPK per 4 bulan dan 2 cc/liter PPC per 2 minggu dan 20 kg pupuk kandang per 6 bulan.
  3. Pada umur 2-5 tahun, tanaman jambu biji diberi 20 kg pupuk kandang per 6 bulan, 22 cc/liter per 2 minggu untuk PPC, serta NPK 350-500 g per 6 bulan.
  4. Pada umur  > 5 tahun. Jika pertumbuhan kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan tunas hasil pemangkasan ranting, tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 25 kg per 6 bulan per tanaman. Selain itu, tanaman juga perlu dipupuk dengan PPC sebanyak 2 cc/ Liter per 2 minggu dan NPK 500 g per 6 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar